SAMBUTAN

PIDATO KETUA RT PERINGATAN HUT RI KE-64

Assalamu’aaikum Wr. Wb.
Yth. Bapak Ketua RW. 04, para alim ulama, para sesepuh dan pinisepuh yang kami muliakan.
Tokoh-tokoh masyarakat, Bapak-Bapak, Ibu-Ibu, Para Remaja dan Anak-Anak serta Semuanya saja yang kami hormati.
Segala puja-puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, Dzat yang memiliki segala keagungan, kesempurnaan, dan kemuliaan, yang menciptakan sekaligus menjadi penguasa tunggal alam semesta beserta isinya. Berkat hidayah, taufik, rahmat, karunia-Nya. Kita masih diberi kesempatan untuk bertemu dalam majlis yang berbahagia ini.
Shalawat serta salam semoga tercurah kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW, beserta istri dan keluarganya serta para sahabat dan pengikutnya hingga hari kiamat kelak.


MERDEKA ….!!!
Salah satu nikmat Allah yang tak ternilai harganya adalah “Nikmat Kemerdekaan”. Oleh karenanya marilah kita selalu senantiasa memanjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah yang atas berkat rahmat dan nikmat-Nya kita telah ditakdirkan sebagai masyarakat dan bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat dalam suasana aman dan tenteram. Sehingga seperti pada malam hari ini kita dapat berkumpul bersama untuk mensyukuri nikmat kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 64, mudah-mudahan kegiatan ini senantiasa mendapatkan limpahan ridho Allah dan barokah-Nya. Amin
Bapak-Bapak, Ibu-Ibu, Para Remaja dan Anak-Anak serta Semuanya saja yang kami hormati
Merdeka atau Mati, satu slogan yang di usung para pejuang kemerdekaan dulu. Hidup dengan kemerdekaan, yang berarti lepas dari penjajahan bangsa asing. Atau lebih baik mati berkalang ibu pertiwi. Jiwa pratiotisme yang tulus dan gagah tergambar jelas. Itu dulu, dulu sekali. Kini jembatan emas sudah kita lewati, yaitu kemerdekaan.

Tidak lagi perlu lagi memilih merdeka atau mati. Tinggal kita membangun dan menata segala sesuatu dengan damai. Kini patriotisme seperti diatas kian meredup. Peringatan bagi para pejuang terasa mulai membosankan dan nyaris tidak berasa lagi menarik minat generasi muda.
Namun kita perlu berkaca ulang, pada kenyataannya masih banyak dan banyak sekali generasi muda yang berjiwa pratiotisme, gigih berjuang dan inovatif dalam berkarya. Memang kondisinya berbeda. Tidak lagi dengan angkat senjata tapi lebih kepada menunjukkan karya. Berjuang demi kehidupan adalah hal yang paling mendasar di era merdeka ini.

Bapak-Bapak, Ibu-Ibu, Para Remaja dan Anak-Anak serta Semuanya saja yang kami hormati
Kreatifitas mensiasati kebutuhan hidup merupakan salah satu cara mengisi kemerdekaan. Pada jaman perjuangan, para pahlawan tidak sempat berpikir hidup layak. Fokus utamanya adalah kemerdekaan. Bagi kita yang hidup dalam suasana berdaulat, wajar jika tercipta konsentrasi untuk kehidupan yang lebih baik dan layak.

Pokok permasalahannya justru di hidup yang layak sendiri. Sering menjadi arti yang keblablasan. Murko orang jawa bilang. Maka timbullah carut marut persaingan. Tidak hanya bisnis, kekuasaan dan sikap adigang-adigung-adiguna menjadikan pergesekan panas. Korupsi merajalela, monopoli trus berjalan, tawuran jadi barang yang hebat dan maksiat menjadi gaya hidup. Mungkin jika kita tahu akan seperti ini pasca merdeka, tentulah para pejuang dulu ikhlas melepas nyawa. Sekarang, mereka mungkin menjerit di dalam abadi di sana. Untuk apa bercerai berai sekarang, sementara dulu mereka bersusah payah menyatukan.
Bapak-Bapak, Ibu-Ibu, Para Remaja dan Anak-Anak serta Semuanya saja yang kami hormati
Sebentar lagi Ramadhan tiba. bulan suci untuk menyucikan hati dan tingkah laku. Bulan dimana umat muslim berjuang melawan hal yang paling berat, hawa nafsu, Sedangkan kacau balau persaingan berawal dari nafsu manusia yang di umbar keluar dari tatananya.

Bulan Ramadhan mengajarkan untuk berbuat kebaikan, untuk mengendalikan hawa nafsu dan berjiwa sederhana. Tidak hanya bagi umat muslim, filosofi Ramadhan perlu di aplikasikan seluruh umat. Ramadhan bulan penuh berkah, sekali lagi, berkah ini tidak hanya untuk umat muslim tetapi semua umat. Lihat saja, saat Ramadhan tiba maka semua bisnis berjalan dengan kecepatan maximal.

Kuliner, Transportasi, Garment, bahkan (maaf) dunia kriminal seperti copet dsb. Semua mendapat berkah rizki dari Ramadhan dan Idul Fitri, selain makna berkah yang jauh lebih luas dari sekedar uang atau bisnis lancar. Mari semangat para pejuang, merebut kemerdekaan kita rubah dengan semangat berjuang demi kehidupan yang lebih baik.
Semangat yang terus di landasi dengan Ramadhan. Berbagai tepo seliro dan saling menghargai antar sesama kita junjung tinggi.
Bapak-Bapak, Ibu-Ibu, Para Remaja dan Anak-Anak serta Semuanya saja yang kami hormati
Dalam acara ini kami memberikan pula penghargaan dibidang kebersihan lingkungan kepada warga blok O-VII yang telah berupaya unruk terus menerus menjaga kebersihan lingkungan sehingga kampong kita tidak hanya tercipta kebersihannya namun juga keindahannya. Untuk itu nanti kami meminta dengan segala hoemat salah satu tokoh disana untuk kedepan guna menerima penghargaan dari saya.

Terakhir ….. Kami atas nama segenap komponen RT.006 RW.004 Kelurahan Sendangmulyo Kecamatan Tembalang Kota Semarang tak lupa pila mengucapkan banyak terima kasih kepada Panitia dan seluruh warga yang telah memberikan bantuan moril maupun meteriil sehingga terselenggaranya acara ini
Mari kita syukuri nikmat kemerdekaan dari Allah yang diwariskan lewat hasil perjuangan para pahlawan dan syuhada kita dengan membangun dan ibadah demi tercapainya negara adil dan makmur ”BAIDATUN THAYYIBATUN WARABBUN GHAFUR”. Amin
Demikian kurang lebihnya mohon maaf dan terima kasih.
AL AFWU MINKUM .... BILLAAHIT TAUFIQ WAL HIDAYAH ....
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.